Rabu, 16 November 2011

SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN INTEL

Intel Butuh 4000 Orang Karyawan Baru

Intel akan mempekerjakan 4000 orang tenaga kerja di AS tahun ini, terutama untuk bagian riset dan pengembangan produk. “Perusahaan memerlukan karyawan dengan keahlian tinggi untuk bekerja secara permanen”, ujar Paul Otellini dalam sebuah pidato di Hilsboro Oregon, saat Presiden AS Barrack Obama mengunjungi pabrik mikroprosesor. Ia menambahkan, Intel saat ini memiliki sekitar 82.000 karyawan.
Intel juga mengumumkan, siap menginvestasikan 5 milyar USD untuk membangun pabrik chip di Chandler, Arizona. Pabrik didedikasikan untuk memproduksi chip yang digunakan pada PC, alat elektronik serta perangkat mobile. Pembangunan pabrik akan dimulai pada pertengahan tahun dan harus selesai pada tahun 2013.
Komitmen 5 milyar USD merupakan tambahan investasi yang dimumkan Intel pada bulan Oktober tahun lalu yang mencapai sekitar 6 hingga 8 milyar USD, dalam rangka memproduksi chip baru untuk PC, smartphone, alat elektronik serta perangkat embedded. Dana dialokasian untuk membangun pabrik di Oregon dan memperbarui sejumlah pabrik untuk pembuatan chip dengan proses pabrikasi terbaru 22-nm. Chip tersebut akan lebih cepat dan lebih efisian dibanding chip PC yang sebelumnya dibuat Intel, menggunakan proses 32-nm.
Intel pada saat itu menyatakan, investasi yang mereka lakukan dapat membantu menyerap tenaga konstruksi sebanyak 6000 hingga 8000 di AS selama masa pembangunan dan menciptakan lapangan kerja bagi 1000 orang tenaga terampil setelah pabrik selesai dibangun.
Obama mengunjungi beberapa perusahaan teknologi dalam rangka mempromosikan inovasi untuk mempertahankan daya saing AS, serta bertemu secara langsung dengan para petinggi perusahaan IT terkemuka, termasuk CEO Apple Steve Job, CEO Facebook Mark Zuckerberg sebagai bagian dari kunjungan resmi.

LEADERSHIP

SEJARAH ANDREW S. GROVE

Andrew Grove lahir dengan nama Andras Grof pada tanggal 2 September 1936 di Budapest, Hongaria. Sejak kecil Andrew menjalani hidup yang sulit. Dia hampir saja meninggal dunia pada umur 4 tahun. Pada saat itu, di Budapest berjangkit wabah penyakit scarlet fever. Untungnya Andrew selamat, walau gendang telinganya sobek karena infeksi di dalam telinga sehingga dia kehilangan pendengarannya. Lolos dari ancaman maut karena penyakit, muncul bahaya baru. Tentara Nazi Jerman yang meluncurkan Perang Dunia II akhirnya berhasil menduduki Budapest di bulan Maret 1944. Karena selalu berada dalam persembunyian dengan ibunya dan juga karena mengganti namanya menjadi Andras Malesevics, Andrew berhasil lolos dari pengejaran dan penangkapan tentara Jerman. Tetapi lepas dari bahaya yang satu ini, muncul lagi yang lain. Kali ini tentara Uni Soviet yang memasuki Hongaria. Menghadapi bahaya yang tak kunjung usai, akhirnya Andrew muda memutuskan untuk melarikan diri dari tanah kelahirannya. Dengan teman baiknya satu sekolah mereka berdua naik kereta api menuju arah barat untuk mencapai perbatasan Austria. Setelah melewati perjalanan panjang, melelahkan dan penuh ancaman bahaya mereka akhirnya sampai di Austria.

            Dari sini Andrew mencari jalan untuk ke AS dan akhirnya tiba di kota New York menumpangi kapal pengungsi. Dia tinggal di apartemen satu kamar di Brooklyn dengan paman dan bibinya yang telah lebih dulu meninggalkan Hongaria. Di kota New York inilah, Andrew melanjutkan pendidikannya yang sempat terputus dan kuliah di City College of New York (CCNY), yang pada saat itu merupakan perguruan tinggi gratis (free academy) namun memiliki reputasi tinggi sebagai Oxfordnya orang-orang imigran. Di CCNY, Andrew mengambil jurusan Teknik Kimia dan pada tahun 1960 lulus dengan predikat Magna Cum Laude dan juga berhasil menduduki ranking pertama di antara teman-temannya yang lulus saat itu. 

                  Andrew yang telah menikah dengan istrinya Eva dua tahun sebelum dia lulus S1, kemudian berangkat melanjutkan pendidikannya di University of California at Berkeley. Dia mendalami bidang studi dinamika fluida. Lagi-lagi dia menjadi bintang di sini. Setelah berhasil mendapatkan PhD, Dr. Grove mendapat tawaran kerja dari berbagai tempat, termasuk dari Bell Laboratories. Tapi pada akhirnya dia memutuskan untuk bekerja di Fairchild Semiconductors, sebuah firma teknik baru yang memiliki insinyur-insinyur yang brilian. Sudah sejak dari bangku kuliah, Dr. Grove memang hendak terjun ke dunia industri, tidak seperti kebanyakan rekan-rekan sekuliahnya. “Saya hendak melakukan sesuatu dengan ilmu saya”, katanya lagi.

                   Pada awal dekade 1960-an, industri komputer sedang mengalami sebuah revolusi. Komputer pada saat itu memang sudah cukup cepat melakukan perhitungan, namun para desainer komputer tetap berkeinginan untuk membuat komputer bekerja lebih cepat lagi. Hanya saja, mereka terbentur dengan problem yang sulit. Untuk mengerjakan perhitungan lebih cepat, lebih banyak elektron yang harus dialirkan dan lebih banyak energi panas yang dihasilkan oleh tabung vakum (desain transistor jaman dulu memakai tabung-tabung vakum sebagai on-off switches). Solusi yang logikal adalah untuk menggantikan tabung-tabung vakum tersebut dengan sebuah piranti elektronik yang mempunyai peran yang sama, yaitu untuk menyimpan muatan listrik dan dapat mengontrol arus elektron-elektron.
Gordon Moore, salah satu insinyur yang bekerja di Fairchild yakin bahwa salah satu cara untuk menyimpan muatan listrik ini adalah dengan cara membuat rangkaian terpadu (IC) yang dibuat dengan menggunakan logam, oksida dan silikon. Piranti ini dinamakan MOS transistor. Silikon, sebagai semikonduktor, mempunyai properti listrik yang mendukung untuk aplikasi yang diinginkan ini. Tetapi MOS tidak stabil. Hari pertamanya kerja, Dr. Grove diminta untuk mempelajari properti listrik MOS. Dr. Grove memberikan laporan yang lengkap mengenai hal ini sampai-sampai mengesankan atasan dia. Bukan itu saja. Dengan dua koleganya yang lain, Dr. Grove berhasil menemukan penyebab ketidakstabilan MOS: impuritas yang terdiri dari unsur natrium. Penemuan ini merupakan salah satu penemuan fundamental di bidang ilmu bahan dan Dr. Grove beserta rekan-rekannya mendapat penghargaan dari perusahaannya. 

                 Di tahun 1968 Robert Noyce, sejawat kerja Dr. Grove yang lain memutuskan untuk meninggalkan Fairchild. Dia sudah bosan dengan Fairchild karena berbagai macam hal. Dia mengajak Moore untuk mendirikan perusahaan baru. Moore yang dari semula sudah seperti mentor terhadap Grove akhirnya memberitahukan hal itu kepadanya di sebuah konferensi dan Grove langsung memutuskan untuk ikut serta. Maka perusahaan Intel pun berdiri pada bulan Juli 1968.

                  Mula-mula Intel (kependekan dari Integrated Electronics) memproduksi memori chip untuk komputer. Tetapi bisnis ini lama kelamaan menurun dan pada akhirnya para pendiri Intel terpaksa memutuskan strategi baru. Moore menyarankan Intel untuk mulai memproduksi chip mikroprosesor berdasarkan analisanya mengenai chip silikon. Analisanya itu jadi terkenal dengan nama Moore’s Law: jumlah transistor pada chip mikroprosesor menjadi dua kali lipat dan harganya turun menjadi setengah setiap 18 bulan.

                  Karir Dr. Grove terus menanjak di Intel. Pada tahun 1979 dia menjadi presiden perusahaan dan di tahun 1987 akhirnya berhasil menjabat posisi puncak sebagai CEO. Sepuluh tahun kemudian di tahun 1997, dia diangkat menjadi presiden direktur. Selama satu tahun dia merangkap dua jabatan ini; di tahun 1998 dia meletakkan jabatan CEO-nya walau terus menjabat sebagai presiden direktur perusahaan. 

                 Selama kepemimpinannya itulah Intel Corp jadi maju pesat. Keberhasilannya ini diakui oleh banyak organisasi profesional. Penghargaan-penghargaan seperti IEEE Engineering Leadership Recognition Award (1987), Technology Leader of the Year Award dari Industry Week (1997) dan CEO of the Year Award dari majalah CEO merupakan beberapa dari sederetan penghargaan yang diraihnya. Ketika Dr. Grove terpilih sebagai Time’s Man of The Year di tahun 1997, seketika itu juga dia menjadi public figure yang dikenal banyak orang

Sumber : http://www.google.com/