Jumat, 03 Juli 2015

Hubungan Manusia dan Kebudayaan

Akal budi merupakan kelebihan yang dimiliki oleh manusia. Akal juga adalah kemampuan dari manusia untuk berfikir sebagai kodrat. Budi artinya akal juga atau suatu bagian dari kata hati manusia yang berupa panduan akal serta perasaan yang mampu membedakan baik dan burukDengan akal dan budi inilah manusia mampu menciptakan bebagai hal antara lain  :
- Menciptakan
- Kreasi
- Memperlakukan
- Memperbaruhi
- Memperbaiki
- Mengembangkan dan 
- Meningkatkan sesuatu

Sedangkan ditinjau dari sudut antropologi, manusia dapat di klarifikasi dari dua jenis:
-  manusia sebagai makhluk biologi
- manusia sebagai makhluk sosio-budaya

Manusia sebagai makhluk biologi , bahwa manusia dapat dipelajari dari sisi ilmu biologi dan anatomi. Sedangkan manusia sebagai makhluk sosio-budaya yaitu manusia dipelajari dalam sudut pandang antropologi budaya. Antropologi budaya sendiri menyelidiki mengenai seluruh cara hidup manusia, bagaimana manusia menggunakan akal budi dan struktur fisiknya untuk mengubah lingkungannya berdasarkan pengalaman.  Juga memahami serta menuliskan kebudayaan yang terdapat dalam masyarakat manusia.

        Pada akhirnya terdapat suatu konsepsi tentang kebudayaan manusia yang menganalisis masalah-masalah hidup sosial-kebudayaan manusia. Konsepsi tersebut ternyata memberikan gambaran bahwa hanya manusialah yang mampu berkebudayaan. Sedangkan pada hewan tidak memiliki kemampuan tersebut. Mengapa hanya manusia yang memiliki kebudayaan? Kenapa hanya manusia yang berkebudayaan sedangkan hewan tidak berkebudayaan? Padahal dilihat dari segi jasmaniah tidak ada perbedaan yang prinsipal antara hewan dan manusia.

Apabila diteliti dengan sunggug-sungguh perbedaan akan tampak pada hakikat manusia, yaitu sesuatu yang tidak dimiki oleh hewan manapun tetapi hanya ada pada manusia. Sesuatu yang membedakan secara mutlak atara keduanya. Ialah jiwa, manusia mempunya jiwa sedangnkan hewan tidak memilikinya.

      Manusia yang mempunyai jiwa, mempunyai pula kebudayaan. Hewan yang tidak mempunyai jiwa tidak pula akan mempunyai kebudayaan. Kesimpulannya: jiwa yang sesungguhnya memyebabkan adanya kebudayaan. Yang membedakan manusia dan hewan secara abstrak adalah jiwa yang merupakan sumber dan ciptaan kebudayaan

Manusia sangat erat kaitannya dengan kebudayaan. Begitupun sebaliknya. Manusia yang membuat kebudayaan. Dan hampir setiap tingkah laku manusia itu adalah kebudayaan. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal. Maksudnya adalah walaupun keduanya berbeda, tetapi keduanya merupakan suatu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.

Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialegtis, maksudnya adalah saling terkait satu dengan yang lainnya. Proses dialegtis ini tercipta melalui tiga tahap, yaitu:



  •  Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
  •      Obyektivasi, yaitu proses dimana manusia menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
  •      Internalisasi, yaitu proses dimana manusia sergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.


Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat

kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai:
    a.)penganut kebudayaan
    b.)pembawa kebudayaan
    c.)manipulator kebudayaan, dan
    d.)pencipta kebudayaan